Senin, 05 Maret 2012

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Pengertian Akuntansi Sektor Publik


     Akuntansi Sektor Publik merupakan mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta”.

Tujuan Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

  • Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah.
  • Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.
  • Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
  • Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR atau MPR dan Masyarakat

Fungsi Akuntansi Sektor Publik

  • Akuntansi merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
  • Akuntansi merupakan cetak biru akivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
  • Akuntansi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
  • Akuntansi sebagai alat pengendalian unit kerja.
  • Akuntansisebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam pencapaian visi organisasi.
  • Akuntansi merupakan instrumen politik.
  • Akuntansi merupakan instrumen kebijakan fiskal.(CLICKTRA)

Karakteristik Akuntansi  Sektor Publik

  • Akuntansi dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
  • Akuntansi  umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
  • Akuntansi  berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
  • Usulan angggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran.
  • Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

Prinsip Akuntansi Sektor Publik

  • Otorisasi oleh legislatif.
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
  • Komprehensif.
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
  • Keutuhan anggaran.
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.
  • Nondiscretionary Appropriation.
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif.
  • Periodik.
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan maupun multi tahunan.
  • Akurat.
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan in efisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan over estimate pengeluaran.
  • Jelas.
Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak membingungkan.
  • Diketahui publik.
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.



ASPEK
Sektor Publik
Sektor Swasta
Tujuan Organisasi
Non Profit Motive
Profit Motive
Sumber Pendanaan
     Pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba, penjualan asset negara, dsb
    Modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva, utang bank, obligasi, penerbitan saham
Pertanggung-jawaban
     Kepada Masyarakat dan Parlemen
     Kepada pemegang saham dan kreditur
Struktur Organisasi
     Birokratis, kaku dan hirarkis
    Fleksibel, datar, piramid, lintas fungsional
Karakteristik anggaran
     Terbuka untuk publik
     Tertutup untuk publik
Sistem Akuntansi
      Akuntansi Kas
       Akuntansi Akrual

 

 

 

TERIMA KASIH

Sabtu, 31 Desember 2011

RESUME PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( UAS )

TUGAS
Kode Mata Kuliah
:
410112010
Nama Mata Kuliah
:
Perancangan Sistem Informasi
Nama Dosen
:
Titik Lusiani, M.Kom, OCA
Judul
:
Desain Sistem Informasi Inventory Barang Jadi Pengiriman














Oleh:





10.41011.0005
Gigih Haris Pradan
10.41011.0012
Ari Setyo Budiono
10.41011.0033
Andre Dermanto Tambunan


SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA &TEKNIK KOMPUTER
 
SURABAYA 2011




BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah
Inventory ( Stock Barang ) merupakan persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha pokok perusahaan. Yang termasuk dalam persediaan barang-barang tersebut adalah persediaan barang jadi , persediaan barang-barang yang sudah jadi, harus dicatat dalam pembukuan, baik yang menyangkut pengeluaran (penjualan) dan pemasukan. Dengan melihat pada pembukuan tersebut, perusahaan dapat mengetahui nilai persediaan yang ada di gudang. Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan.
Mengenai masalah Inventory barang jadi pengiriman yang terjadi pada perusahaan, umumnya yaitu pada penetapan jumlah dan nilai persediaan yang sudah terjual / sudah menjadi biaya. kesalahan dalam pencatatan nilai persedian tersebut, membuat proses laporan keuangan menjadi tidak sesuai dengan prinsip akuntansi. dan pengolahan keuangan tidak sesuai dengan data yang dikerjakan, sehingga Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca.
Selama ketidakmampuan mengantisipasi dalam penetapan nilai persediaan dapat di lihat dan diukur melalui laporan keuangan, dengan cara melakukan analisis terhadap nilai persedian barang yang dikeluarkan oleh perusahaan. sistem inventory barang jadi adalah solusi untuk penerapan perhitungan nilai – nilai persedian barang sesuai dengan prinsip akuntansi, yang disajikan dalam bentuk lebih efisien dan efektif , memudahkan para pengguna menyelesaikan tugasnya. Peran sistem inventory barang jadi pengiriman, sebagai informasi akuntansi dalam bidang keuangan saat ini sangat penting bagi para pelaku ekonomi.
Setelah mengamati masalah - masalah yang ada di atas serta didasari juga berbagai pertimbangan maka dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil judul " INVENTORY BARANG JADI PENGIRIMAN PT. SURABAYA MEKABOX ".


1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana mendesain perancangan sistem data pada perusahaan yang efektif?
2. Bagaimana desain sistem informasi untuk menentukan target stock barang pada inventory barang jadi?
3. Bagaimana desain perancangan sistem informasi untuk indentifikasi rasio pendapatan perusahaan?

1.3 Batasan Masalah
1. Bagaimana mendesain perancangan sistem informasi order pesanan
2. Bagaimana mendesain perancangan sistem informasi inventory
3. Bagaimanana mendesain perancangan sistem informasi pengiriman

1.4 Tujuan 
  1. Terciptanya Sistem Informasi Inventory Barang Jadi  bagian pengiriman yang lebih kuat
  2. Dapat mempermudah penyajian nilai barang-barang perusahaan di dalam komponen neraca (laporan keuangan).
  3. Terciptanya system informasi yang dapat melakukan  pengontrolan stok barang jadi pengiriman


BAB II ANALISA SISTEM

2.1 Dokument Flow Lama Proses 1 [sesuaikan judul pd sub proses]
      
       1. Document Flow Order Pemesanan 



     2. Document Flow Inventory Barang 


   



























  3. Document Flow Pengiriman

BAB III   DESAIN SISTEM
   3.1 Analisa Sistem Baru (Dokument Flow Komputerisasi)


1. Komputerisasi Document Flow Order Pemesanan

    2.  Komputerisasi Document Flow Inventory Barang 



3. Komputerisasi Document Flow Pengiriman




3.2 Data Flow Diagram   (Context Diagram, HIPO)

1.      Context Diagram





2. HIPO ( Diagram Berjenjang)

















3. 3. DFD Level 0
















         
         3.3 ERD ( CDM & PDM )


        1. CDM


2. PDM




3.5 Desain Input Output

       1. Desain Input Output Log In

           Desain Input Output ini dirancang, Dipergunakan untuk User atau karyawan PT Surabaya mekabox     melakukan pengisian identitas pegawai , sebelum melakukan proses input data




  
          Gambar 1 : Desain Log In



2. Desain Input Output Form Pelanggan

           Desain Input Output ini dirancang, Untuk digunakan pengisian identitas pelanggan PT. Surabaya Mekabox  yang melakukan transaksi pembelian barang jadi kertas, dan data pelanggan itu sendiri harus disimpian
 


Gambar 2 : Desain Form Pelanggan

 3. Desain Input Output Order Pesanan
      Desain Input Output ini dirancang, untuk pelanggan yang melakukan  transaksi pembelian barang jadi kertas, sesuai dengan keinginan pelanggan dan kesepakatan antar perusahaan PT. Surabaya mekabox.

 
Gambar 3 : Desain Order Pemesanan

 4 Desain Input Output Data Barang

        Desain Input Output ini dirancang, adalah sebagai pengisian  data barang jadi yang diproduksi perusahaan, dan  yang akan dijual kepada pelanggan.

Gambar 4 : Desain Data Barang

5. Desain Input Output Stock Barang

     Desain Input Output  Stock Barang dirancang, untuk proses stock barang jadi yang sesuai dengan pesanan pelanggan. Pencatatan stock barang ini sesuai dengan kode roll, dan dapat dilihat juga sisa stock barang jadi yang telah keluar.

 
     Gambar 5 : Desain  Stock Barang


6. Desain Input Output Pengiriman

          Desain Input Output  Pengiriman dirancang, dipergunakan untuk proses pengiriman barang jadi sesuai  dengan nota order pemesanan.


 
Gambar 6 : Desain Pengiriman

 BAB IV KESIMPULAN

Berdasarkan dari Perancangan Sistem Inventory Barang Jadi Pengiriman, Maka Kami dapat menyimpulkan :
  1. Bagi Perusahaan
Dengan adanya perancangan sistem inventory barang jadi pengiriman. perusahaan harus menjaga kestabilan persediaan barang jadi yang disimpan untuk memenuhi permintaan pelanggan dan mengendalikan persediaan barang jadi agar tidak kelebihan atau kekurangan, karena persediaan barang jadi yang cukup dapat menjamin keefektifan dalam kegiatan Pemasaran dan Pengiriman.
  1. Desain Input dan OutPut
Desain input dan Output dirancang untuk memudahkan user atau pegawai dapat melakukan pekerjaan untuk menginputkan data - data penjualan dan inventory barang jadi pengiriman. dan melakukan proses perhitungan stock barang jadi yang masuk dan keluar. Sehingga  dapat diketahui proses inventory yang efisien.